Jumat, 15 Januari 2010

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SMK KELAS III KARANGAN TIM LP2IP

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN
BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SMK KELAS III
KARANGAN TIM LP2IP

Disusun :

1.EKO KRISTIANA S A.310080052

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap buku memiliki fungsi, dan buku teks memiliki fungsi tersendiri bagi guru, siswa, orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Sebagai buku pendidikan buku teks memainkan peran penting dalam pembelajaran dengan buku teks, pembelajaran bisa dilakukpenulisaan secara teratur, sebab buku teks bisa dijadikan pedoman materi yang jelas, buku teks juga memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik isi maupun carannya
Buckinghum (dalam Tarigan, 1996: 11) buku teks sarana belajar yang biasa dipergunakan oleh sekolah ( Play group s.d higher education ) untuk menunjang suatu program pelajaran.
Hall – Quest(dalam Tarigan, 1996: 11) buku teks adalah rekaman pikiran yang rasial yang disusun buat maksud – maksud dan tujuan – tujuan instruksional.
Bacon (dalam Tarigan, 1993: 11) buku yang dirancang buat penggunaan dikelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkap dengan sarana – sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
Chambliss dan calffe (dalam Tarigan, 1996: 11) alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal – hal dibaca dan yang untuk dirinya sendiri.
Kehadiran buku teks di dunia pendidikan juga menimbulkan banyak spekulasi. Mills Hubert menyatakan keberadaan buku teks menimbulkan ketergantungan. Murrary Thomas menyatakan ketidak setujuannya dengan keadaan buku teks, tetapi banyak pihak yang setuju dengan keberadaan buku teks. Spekulasi – spekulasi di atas tentunya memiliki alasan tersendiri, tidak setuju, dan menyatakan buku teks membuat ketergantungan. Dengan kata lain, hendaknya buku teks memiliki nilai pendidikan dan dengan begitu buku teks haruslah berkualitas.
Untuk sebuah buku teks ada beberapa pedoman penilaian buku teks yang dapat kita gunakan, di antaranya adalah sudut pandang. Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang menjiwai atau melandasi buku teks secara keseluruhan. Buku teks merupakan kunci kearah gudang ilmu pengetahuan. Keadaan buku teks bagi kemajuan pendidikan dunia sangat berperan sekali. Dengan demikian, sangat penting dalam penyusunan sebuah buku teks baik dari isi, keterkaitannya dengan RPP, maupun silabus mengenai buku teks. Hendaklah buku tekstersebut memiliki nilai pendidikan yang mampu mencakup segala aspek kemanfaatan buku teks. Nilai pendidikan merupakan nilai-nilai yang di dalamnya mencakup sikap individu dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial. Nilai pendidikan dalam kehidupan pribadi merupakan nilai-nilai yang digunakan untuk melangsungkan hidup pribadi, mempertahankan sesuatu yang benar, dan untuk berinteraksi. Nilai pendidikan dalam kehidupan sosial merupakan nilai-nilai yang dapat menuntun tiap individu ketika berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai pendidikan dalam suatu buku teks menuntut siswa untuk lebih aktif dalam menerima berbagai materi yang di sajikan oleh buku teks tersebut. Namun, tidak semua buku teks mengandung nilai pendidikan yang dapat menuntut siswa untuk aktif. Sehingga nilai pendidikan belum sepenuhnya tertangkap oleh siswa. Hal ini dapat di ketahui dengan kurang menyeluruhnya materi yang di sajikan dan kurangnya lembar soal dalam buku teks tersebu. Dengan tidak tertangkapnya nilai pendidikan dalam buku teks oleh siswa, maka hal ini menjadikan siswa tidak dapat belajar mandiri, karena buku teks tersebut tidak bisa menstimulasi proses pembelajaran sisiwa secara menyeluruh.

1. Proses Pembelajaran
adalah kegiatan yang bernilai pendidikan. Nilai pendidikan tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Harapan yang ada pada setiap guru adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didiknya dapat dipahami secara tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, karena kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi minat, potensi, kecerdasan dan usaha siswa itu sendiri. Dari keberagaman pribadi yang dimiliki oleh siswa tersebut, kita sebagai guru hendaknya mampu memberikan pelayanan yang sama sehingga siswa yang menjadi tanggung jawab kita di kelas itu merasa mendapatkan perhatian yang sama. Untuk memberikan pelayanan yang sama tentunya kita perlu mencari solusi dan strategi yang tepat, sehingga harapan yang sudah dirumuskan dalam setiap Rencana Pembelajaran dapat tercapai
Pembentukan watak dalam kacamata pendidikan, bahwa buku teks bersatu atau berintegrasi dalam kehidupan sahari-hari. Nilai pendidikan tersebut disampaikan oleh pengarang mungkin secara implisit, eksplisit atau gabungan keduanya.

2. Factor Pertimbangan
Dapat di sadari bahwa banyak faktor yang menjadikan buku teks tersebut Buku teks memuat materi dengan mempertimbangkan aspek linguistik dan sesuai dengan kemampuan siswa yang menggunakannya. Jadi, bukan hal yang mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Tetapi hendaknya memang harus di upayakan buku teks yang memiliki nilai pendidikan agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Memiliki nilai pendidikan, seperti halnya dengan terdapatnya soal- soal yang di sajikan oleh suatu buku teks, buku teks tersebut akan berhubungan erat dengan pelajaran lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana nilai pendidikan di dalam buku bahasa Indonesia untuk SMK kelas III oleh Tim LP2IP ?
2. Bagaimana bentuk materi yang di tulis dalam buku bahasa Indonesia untuk SMK kelas III oleh Tim LP2IP ?

C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan nilai pendidikan dalam buku teks bahasa bahasa Indonesia untuk SMK kelas III oleh Tim LP2IP.
2. Mendeskripsikan bentuk materi yang merupakan nilai pendidikan dalam buku bahasa Indonesia untuk SMK kelas III oleh Tim LP2IP.



D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah.
1. Manfaat teoritis
Sebagai sumber informasi dan tambahan ilmu pengetahuan tentang nilai – nilai pendidikan dalam buku teks bahasa bahasa Indonesia untuk SMK kelas III
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat memberikan bahan inspirasi bagi pembaca dan calon peneliti lain untuk melakukan penelitian.
b. Bagi masyarakat, hasil penelitian dapat menambah pengetahuan tentang nilai edukatif yang terkandung dalambuku teks kompeten berbahasa Indonesia.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
1. Pengertian Buku Teks
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang tertntu yang merupakan bidang standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu yang ilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahamioleh para pemakainya disekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.
Sejak dahulu telah banyak ahli menaruh perhatian pada buku teks, dan juga mengemukakan berbagai macam pengertian. Ada yang berkata bahwa “buku teks adalah rekaman pikiran rasial yan disusun buat maksud-maksud dan ujuan intruksional. (menurut Hall Quest dalam Guntur Tarign: 1996).
Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran, dalam pengertian modern dan yang umum dipahami. (merurut Buckigham, 1958 : 1523 dalam Djago Tarigan: 1996). Buku teks itu selalu ditulis untuk menunjang suatu program pengajaran. Ada buku yang menunjang pengajaran tata behasa. Ada buku bahasa yang menunjang pengajaran kesastraan dan lainnya.
Ahli yang lain menjelaskan bahwa “buku teks adalah buku standar atau buku setiap bidang study” dan dapat terdiri dari dua type buku pokok dan buku utama. (menurut Lange, 1940 dalam Guntur Tarigan:1996).
Dapat disimpulkan Buku teks adalah sama dengan buku pelajaran. Secara lebih lengkap dapat di definisikan sebagai brikut ini “buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang tertntu yang merupakan bidang standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu yang ilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahamioleh para pemakainya disekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran”.
(Greene dan Petty dalam buku Guntur Tarigan) telah merumuskan peranan buku teks tersebut sebagai berikut :
1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tanguh dan modernmengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahn pengajaran yang disajikan.
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah, mudah dibaca dan bervariasi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebgai dasar bagi program kegiatan yang disarankan dimana ketrampilan yang diperoleh di bawah kondisi yang menyerupai ehidupan yang sebenarnya.

B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dijadikan pedoman dan tuntunan dalam melaksanakan penelitian ini antara lain :
Maryadi (2002) dengan judul “Menaksir Buku Teks Bahasa Indonesia” antara minat baca, penguasaann kosakata dengan kemampuan memahami bacaan peserta didik kelas IX SMP tahun Pelajaran 2006/2007 di SMP modern Islamic School Surakarta. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dalam mengumpulkan sebuah buku pelajaran mempunyai peran penting dalam system pendidikan, namun secara ringkas hanya mengutamakan keterbacaan dengan mengabaikan kedalaman materi.
Persamaan dengan penelitian yang sedang dilakukan yaitu sama-sama meneliti buku teks bahasa. Sedangkan perbedaan terletak pada pembahasan yang diteliti, jika sedang meneliti buku pelajaran perencanaan penting buku pelajaran dalam sistem pendidikan. Peneliti sering meneliti tentang nilai buku terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Peneliti oleh Susilowati (2003) “Peran Buku Terhadap Prestasi Beljar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sleman 2002/2003”. Berdasarkan analisis ditarik kesimpulan sebagai berikut : penggunaan suku teks yang intensif berpengaruh positif terhadap instansi belajar bahasa Indonesia.
Penelitian oleh Widiyanto 2007 “Study Evaluatif Terhadap Nilai-nilai Edukatif Pada Materi Ajar Buku Bahasa Indonesia Kelas VII SMP”.
Persamaan : Sama-sama meneliti buku teks bahasa Indonesia
Perbedaan : Buku teks yang diteliti dan tujuan Penelitianya.
Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penuaan buku teks terhadap prestasi belajar siswa yang tidak sesuai dengan kurikulum.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang mengkaji masalah tanpa di desain atau di rancang menggunakan prosedur – prosedur. Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat.

B. Strategi Penelitian
Strategi merupakan suatu proses merancang dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian, mulai dari identifikasi masalah, rumusan masalah, metode yang di gunakan, instrumen penelitian, variabel, cara menganalisis sampai dengan kesimpulan yang di harapkan.

C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah nilai- nilai pendidikan yang terkandung dalam buku teks bahasa Indonesia untuk SMK kelas III yang disusun oleh Tim LP2IP.

D. Data dan Sumber Data
Sumber data diperoleh pada buku teks bahasa Indonesia untuk SMK kelas III karya Tim LP2IP diantaranya :
1. Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
2. Mengapresiasi secara lisan teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
3. Menulis proposal untuk kegiatan ilmiah sederhana
4. Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat
5. Menulis laporan ilmiah sederhana

E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik catat. Teknik catat digunakan untuk menentukan nilai – nilai edukasi pada buku teks kompeten bahasa Indonesia untuk SMK kelas III yang disusun oleh Tim LP2IP.

F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data : merupakan proses seleksi penyederhanaan data yang ada.
2. Sajian data : merupakan rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian yang di lakukan.
3. Analisis data : setelah data yang terkumpul sudah dikelompokkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data.
4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah pengumpulan data penelitian dimulai dengan memahami apa yang ditemui.

BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Menjelaskan Nilai Pendidikan
Bentuk materi dalam buku teks “bahasa Indonesia untuk SMK“ ini sangat praktis dan lengkap sehingga siswa dapat dengan mudah untuk memahami materi dan nilai – nilai pendidikan yang terkandung dalam buku teks tersebut. Buku teks ini sangat menstimulasi pembelajaran siswa yang memakainya karena terdapat banyak soal – soal latihan yang memungkinkan siswa untuk aktif dan belajar mandiri pada saat diluar jam pelajaran. Buku teks ini termasuk buku yang bagus, karena dalam buku ini terdapat point of view ( sudut pandang ) yang menjiwai atau melandasi buku teks secara keseluruhan, memiliki kejelasan konsep dalam setiap bentuk materinya, relevan dengan kurikulum yang di gunakan. Nilai pendidikan ini tidak akan dapat menstimulasi siswa jika tidak didukung oleh fasilitator dan metode pembelajaran yang tepat. Untuk itu Guru juga menjadi hal pokok, karena selalu membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan agar siswa mempunyai percaya diri dalam berinteraksi dengan sesama siswa. Para guru memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan saran terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran. Guru sebagai jembatan penghubung misi penanaman nilai-nilai pendidikan dengan metode yang tepat, sederhana agar siswa bisa menggali potensi dalam dirinya, baik itu dalam bentuk tulisan maupun secara lisan.

a) Isi Buku
Di dalam buku Bahasa Indonesia III untuk SMK tataran ungul menjelaskan beberapa konsep diantaranya.
1. Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
2. Mengapresiasi secara lisan teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
3. Menulis proposal untuk kegiatan ilmiah sederhana
4. Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat
5. Menulis laporan ilmiah sederhana

b) Petunjuk Siswa dan Guru
Di dalam buku ini seorang siswa dan guru atau fasilitator haruslah paham mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh mereka untuk dapat mengukuti pelajaran dengan sebaik mungkin. Hal tersebut meliputi :
a) Petunjuk siswa
 Bacalah rumusan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran pada setiap awal modul.
 Pelajari dengan seksama materi pembelajaranya, jalani, alami, kerjakan, praktikan sendiri tugas-tugas dan pelatihan-pelatihan yang ada didalamnya.
 Jika mengalami kesulitan, konsultasikan kepada guru atau fasilitator.
 Kerjakan evaluasi pada akhir proses pembelajaran dengan sejujurnya.
 Cocokan hasil pekerjaan Anda dan nilailah kompetensi Anda bersama guru atau fasilitator.
 Diskusikan hasil belajar Anda dengan guru atau fasilitator untuk menentukan tindak lanjut.
 Jika Anda direkomendasikan untuk mengulang, mengulanglah dengan lapang dada; dan jika Anda direkomendasikan untuk mejanjutkan, silahkan melanjutkan ke modul berikutnya.
 Ketentuan berhasil atau tidaknya Anda menguasai kompetensi berbahasa Indonesia tataran SEMENJANA/MEDIA/UNGGUL, akan di uji oleh pihak lain melalui tes yang bernama UKBI atau tes lain yang tentunya benar-benar menuntut penguasaan kompetensi berbahasa secara komprehensif.

b) Petunjuk Guru atau Fasilitator
 Bacalah rumusan standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, dan materi pembelajaran pada setiap awal modul.
 Pelajari dengan seksama materi pembelajarannya, kalau dirasa ada yang kurang memadai, silahkan ditambah/disesuaikan, dan LP2IP akan dengan senang hati menerima kritik dari para guru/fasilitator.
 Bimbingan agar siswa menjalani, mengalami, mengerjakan, mempraktikkan sendiri tugas-tugas dan pelatihan-pelatihan yang ada di dalamnya.
 Jika siswa mengalami kesulitan, berikan bantuan yang sifatnya rangsangan untuk berpikir kea rah pemecahan masalah, bukan diberi jawaban final.
 Nilailah siswa pada setiap tahapan proses belajar, sehingga nilai akhir siswa tidak hanya ditentukan oleh hasil evaluasi formatif.
 Adakan evaluasi pada akhir proses pembelajaran dengan alat evaluasi yang tersedia atau alat evaluasi lain yang sesuai.
 Periksalah hasil pekerjaan siswa dan nilailah kompetensi siswa dengan seksama dengan tidak tertutup kemungkinan melibatkan siswa sebagai pemberi masukan.
 Diskusikan hasil belajar siswa dengan siswa itu sendiri untuk menentukan tindak lanjut bersama.
 Bagi siswa yang berhasil menguasai siswa suatu modul (mencapai 70%), berikan rekomendasi untuk melanjutkan; dan bagi siswa yang gagal, berikan rekomendasi untuk mengulang.
 Berhasil atau tidaknya siswa menguasai kompetensi berbahas Indonesia pada tataran SEMENJANA/MADIA/UNGGUL, akan diuji oleh pihak lain melalui tes yang bersama UKBI atau tes lain yang tentunya benar-benar menuntut penguasaan kompetensi berbahasa secara komprehensif.

B. Bentuk Materi
Di dalam buku Bahasa Indonesia untuk SMK kelas III menjelaskan beberapa materi misalnya pada hal. 71 pada modul 3.3 mengenai “Menulis proposal untuk kegiatanilmiah sederhana”. Disini sebelum siswa memulai meteri, siswa diwajibkan membaca terlebih dahulu :
a. Kompetensi dasar
b. Indikator
c. Materi pembelajaran
Dengan membaca petunjuk ini siswa diharapkan sudah siap untuk memulai masuk kedalam materi seperti halnya siswa paham akan pengertian proposal. Misalnya sebagai berikut :
• Pengetian Proposal
Proposal merupakan program kerja seseorang atau suatu organisasi. Dan biasanya proposal itu digunakan untuk sebah kegiatan yang sifatnya tidak rutin, atau kegiatan yang bersifat incidental. Misalnya proyek tugas akhir, seminar, peringatan-peringatan hari besar, pembangunan tempat ibadah, bakti social, pasar murah dll. Hal umum yang biasa terdapat pada pembuatan proposal adalah
 Nama kegiatan : Sebagai judul proposal
 Latar belakang : Berisi mengenai alasan-alasan mengapa suatu kegiatan perlu dilaksanakan
 Tujuan : Tentang apa yang akan dicapi melalui kegiatan tersebut
 Sasaran : Siapa saja yang diharapkan menjadi target objek tersebut.
 Pelaksanaan : Kapan, dimana, jam berapa ; kalau perlu disertai jadwal acara atau tahap-tahap pelaksanaan kegiatan.
 Panitia : Biasanya berisi struktur suatu organisasi yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan (misalnya : seksi tempat, peralatan, dokumentasi, konsumsi).
 Biaya : Menjelaskan tentang berapa biaya yang diperlukan dan dari mana sumbernya.
 Penutup : Berisi apa yang diharapkan dari para pembaca.

Pada buku ini juga menyebutkan contoh proposal yang terdapat pada hal. 72-75 pada buku Bahasa Indonesia III untuk SMK. Buku ini sangatlah penting dan lebih lengkap untuk digunakan siswa kelas III.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian buku teks “bahasa Indonesia untuk SMK“ ini pada dasarnya merupakan upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini mampu memberikan nilai pendidikan dan bentuk materi yang terkandung dalam buku teks tersebut, Serta peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dikelas, dengan mengkaji berbagai buku teks dalam proses pembelajaran yang terjadi pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian buku teks “bahasa Indonesia untuk SMK” dalam upaya meneliti nilai pendidikan dan bentuk materi yang merupakan nilai pendidikan dalam buku teks tersebut dapat meningkatkan interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia. Dengan menggunakan buku teks tersebut, dapat memvariasikan pengelolaan kelas, dari belajar berpasangan, menjadi belajar kelompok yang heterogen, dan menjadi kelompok homogen, dari interaksi hanya 2 arah antara guru dan siswa menjadi interaksi multi arah, siswa dan siswa, siswa dan guru serta guru dan siswa dengan sumber belajar yang sama.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru memainkan peranannya sesuai fungsinya sebagai fasilitator, motivator, mediator, komunikator dan evaluator dalam proses pembelajaran.

B. Saran
Agar nilai pendidkan ini dapat terus diterima oleh siswa dan untuk peningkatan interaksi pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa maka suatu buku teks hendaknya :
1. Memiliki sudut pandang ( point of view ) yang menjiwai atau melandasi buku teks secara keseluruhan
2. Memiliki kejelasan konsep dalam setiap bentuk materinnya
3. Relevan dengan kurikulum yang digunakan.
4. Dapat menstimulasi aktivitas siswa
5. Guru selalu mensuport/membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan agar siswa mempunyai percaya diri dalam berinteraksi dengan sesama siswa.
6. Para guru harus memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan saran terhadap kelemahan – kelemahan dalam proses pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2007. Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusbuknas BSNP.
Henry Guntur Tarigan. 1996. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Maskurun, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Untuk SMK. Yogyakarta: LP2IP.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan IV, Edisi II. Jakarta: Balai Pustaka.

Tidak ada komentar: